Minggu, 15 Oktober 2017

FILOSOFI HARI SANTRI

                                                      
Jakarta, NU Online. Hari Santri Nasional, sejak ditetapkan sebagai hari nasional pada 2015 lalu melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, peringatan hari santri dimanfaatkan oleh seluruh warga NU dan rakyat secara umum untuk mengenang dan meneladani perjuangan para ulama dan santri.
Pengakuan negara ini menunjukkan bahwa perjuangan kalangan pesantren dan rakyat Indonesia melalui fatwa Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 berhasil mengusir penjajah. “Untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan perjuangan ulama dan santri, peringatan Hari Santri 2017 mengusung tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj melalui keterangan resmi pada Rabu (4/10) di Jakarta.
Melalui tema peneguhan peran santri tersebut, Guru Besar Ilmu Tasawuf ini ingin menegaskan posisi strategis santri bagi bangsa dan negara, baik di bidang ilmu agama, sosial, kemasyarakatan, dan lain-lain.
Sesuai karakter kiai pesantren yang tidak berhenti memberikan inspirasi dan inovasi, santri pada zaman modern seperti sekarang ini juga diharapkan mampu berkiprah di segala bidang dan di semua lini kehidupan. (Fathoni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar